Sunday, May 29, 2016

Eigen terlahir!

Alhamdulillah putra pertama, anak kedua kami, adik dari Eiyura Yumna terlahir dengan selamat melewati serangkaian perjuangan. PR besar berikutnya adalah memberikannya nama yang baik. Dengen keterbatasan pengetahuan kami selaku orang tua yang mendapat amanah, kami sarikan tema nama yang bagus untuk anak laki-laki. 

Kodrat lelaki adalah mengayomi, melindungi dan menyusun visi misi hidup. Berangkat dari latar belakang ini, kami mencari nama yang tepat untuk anak lelaki pertama yang terlahir 15 Sya'ban 1437H, tahun ke-5 perjalanan bahtera rumah tangga kami.  

Melindungi, dalam bahasa Jepang ada 3 kanji yang bisa mewakili makna ini. Mamoru. Saya memilih kanji 衛(dibaca : mamoru, ei) untuk mengekspresikan makna ini. Merupakan gabungan dari kanji pergi 行 dan kulit tersamak, persimpangan jalan 韋. Makna awalnya: pergi patroli berkeliling kastil. Aktif bergerak untuk memantau dan memastikan keselamatan orang-orang di dalam lingkungan yang diamanahkan. (Sebagai pembanding kanji mamoru yang lain 守、護 makna awalnya lebih melindungi secara pasif, bukan aktif, seperti rumah/container yg melindungi isinya). 

Kanji ini jg dipakai dalam makna perlindungan negara,自衛隊, pasukan pertahanan. 衛生: diartikan higienis, kanji secara literal :melindungi hidup. Pendapat pribadi, padanan kata untuk kanji ini adalah mengayomi, bukan sekedar melindungi secara fisik tapi juga memberikan ketenangan batin. Aktif bergerak termaksud dalam kanji ini, yes, Ada makna berkeliling juga, maka saya selipkan doa agar kelak diberikan kemampuan untuk berkelana ke banyak negeri, bertemu banyak ulama, menimba ilmu dan pengalaman yang memperkaya hati dan jiwa. 

Aktivitas untuk melindungi saja tidak cukup, perlu pengetahuan dan kebijaksanaan. Kami sematkan sifat cerdik dan bijak melalui kanji 賢 : dibaca kasiko-i, ken, gen. 

Ada 3 unsur penyusunnya: 臣 :"omi" hamba, pembantu ( misal, daijin 大臣: secara literal pembantu besar, yg dimaksud adalah Menteri dlm pemerintahan, pembantu kepala negara). 
又:"mata" artinya lagi, juga. 
貝: "kai",kerang, dimaknai sebagai harta. 

Awalnya omi ini dilukai/dihilangkan sebagian kenikmatannya oleh tuannya untuk mewakili melakukan pengabdian kepada Tuhan kemudian diberikan harta sebagai gantinya. Kejadian ini berlangsung tidak hanya sekali tapi berkali-kali, sehingga harta akhirnya menumpuk.

Maknanya bergeser menjadi cerdik/bijak karena ternyata ujian/kehilangan itu pada akhirnya memberikan keberuntungan. Secara tersirat : bisa memandang jauh ke depan sehingga berani mengambil tindakan yang nampak kadang tidak menyenangkan untuk masa sekarang namun membuka jalan keuntungan di masa mendatang. 

Omi diartikan sebagai hamba yang memiliki keahlian. Bukan budak (dorei) 奴隷 atau 下部 (shimobe), oleh karenanya dia mendapat kepercayaan untuk mewakili. Secara pribadi saya memakainya sebagai hamba Allah yang cerdas dan bijak mengelola ladang amal sehingga memanen banyak pahala akhirat sembari mencicipi kenikmatan dunia. 

Kedua kanji ini digabungkan, 衛賢: Eigen, Pengayom yang bijak dan cerdas. 
(Ibunya orang Math, Kakeknya orang Teknik, nama Eigen ini cukup familiar bagi mereka :-P Eigen factor, eigen value, yeah, kebetulan saja sama)

Satu nama dari bahasa Arab dipilih sebagai doa sang Ibu : Muadz, yang terjaga/terlindungi. Dalam kanji gen ada makna hamba, di sini 'sang majikan' mengacu kepada Tuan Diraja manusia, penguasa hari akhir. Oleh karenanya yang bisa melindungi/menjaga seorang Pengayom adalah Tuhan semesta alam, yang maha Perkasa. Pemilik jiwa dan raganya. 

Muadz juga merupakan nama seorang sahabat Rasulullah SAW yang paling mengetahui persoalan halal dan haram. Satu nama lagi sebagai doa dari kakeknya turut disisipkan : Taqi. Orang yang bertakwa, tunduk patuh taat memprioritaskan setiap arahan Tuhan. 

Eigen Taqi-Muadz

Kami maksudkan, jiwa murni yang terlahir ini kelak akan menjadi Pengayom yang bijak dan cerdas, memahami dan berhati-hati dalam masalah halal dan haram, serta dijaga Allah SWT dari bisikan menyimpang dan marabahaya dari makhluk-Nya, dilindungi jejak langakhnya agar senantiasa berada dalam koridor ketakwaan. 

Semoga kami sebagai orang tua diberikan kesabaran dan kemudahan serta dikaruniai kemampuan untuk membimbing jiwa suci ini meniti fitrahnya dan mendekati doa-doa yang tersemat dalam namanya. Semoga kelak saat jiwa-jiwa kami kembali bertemu dengan pemilik sejatinya, kami sanggup mempertanggungjawabkan detik-detik yang terlewati pada alam dunia. La haula wala quwata ila billah.

No comments:

Post a Comment